KABARTA.ID, WATAMPONE– Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone mendesak Polres Bone segera menuntaskan kasus data fiktif pada BPJS Kesehatan yang diperkirakan merugikan keuangan negara.
Termasuk menyeret sejumlah oknum pelaku yang diduga terlibat dalam kasus data fiktif BPJS Kesehatan yang merugikan APBD Bone setiap tahunnya.
Hal itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di Mapolres Bone, Jl Yos Sudarso, Kota Watampone, Kamis (28/10/2021) kemarin.
“Kasus ini bulan Mei kemarin dimulai pemeriksaan tetapi sampai hari ini tidak ada kejelasan, makannya melalui aksi ini kami minta Polres Bone mengusut tuntas kasus ini segera dituntaskan,” kata Ketua PMII Cabang Bone, Muh Nurwan Tifta kepada kabarta.id, Jumat (29/10/2021).
Dia meminta polisi untuk tidak pandang bulu dan tidak segan-segan untuk memproses pelaku.
“Termasuk menyeret sejumlah oknum yang diduga terlibat di Dinas Kesehatan Bone dan BPJS Kesehatan,” katanya.
Dalam aksi tersebut, dia juga meminta Kapolres Bone untuk mundur dari jabatannya jika dalam tempo 30 hari kasus tersebut belum tuntas.
“Tangkap semua pelaku yang terlibat, kami tunggu sampai 30 hari ke depan, jangan biarkan koruptor berkeliaran dengan bebas, siapapun itu” kata Nurwan.
Sementara itu Kapolres Bone AKBP Ardiansyah mengaku bakal segera memproses hingga tuntas kasus tersebut.
“Terkait soal PBI BPJS Akan terus lakukan proses hingga tidak menjadi polemik lagi,” katanya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Bone harus menanggung biaya pembayaran terhadap 10 ribu peserta fiktif Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan setiap tahunnya. Tak tanggung-tanggung pembayaran diperkirakan mencapai 12 miliar selama tiga tahun terakhir.(AJ).
