KABARTA.ID, SINJAI—Kehadiran Pabrik Porang di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Sabtu, (28/6/2025).
Salah satu alasan mendasarnya akan meningkatnya pendapatan
warga Sinjai yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani.
Seperti dikatakan oleh Kamal Yahya, tokoh masyarakat di Sinjai ini mengaku sudah membudidayakan Porang sejak tahun 2018 lalu.
Dia sudah jatuh bangun mencari bibit porang, untung rugi sudah dirasakannya sejak bertani porang.
“Peminjaman lewat KUR BRI kami sudah rasakan dan gagal saat itu, baru di tahun 2022 ada nilai segar kembali karena harga sudah tembus Rp.3000, saat itu petani porang sudah bergairah tanam kembali, semangat menanam bibit tire alias porang terus kami lakukan,” kata Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sinjai ini.
Olehnya itu mendengar adanya investasi pabrik Porang yang masuk di Kabupaten Sinjai membuatnya tambah bersemangat.
Dia pun sangat mendukung full rencana pemerintah untuk mengijinkan investor menanamkan sahamnya untuk pabrik Porang di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara.
“Kalau tanaman porang mau bekembang di Sinjai pemilik pabrik nantinya harus memberikan motivasi petani bagaimana bercocok tanam porang yang baik agar pengembangan budidaya porang akan meningkatkan pendapatan para petani,” terangnya.
“Menurutnya lahan kosong dan tidak produktif masih banyak di Sinjai, kalau itu dikelolah maka pabrik juga akan mencapai produksi yang maksimal kedepannya,” bebernya.
Dia heran dengan masih adanya sekelompok orang yang tidak menginginkan adanya pabrik Porang di Sinjai dalam bentuk investasi.
Karena dengan hadirnya pabrik ini maka akan sangat berpihak kepada petani dan juga akan menciptakan lapangan kerja yang baru.
“Pendapatan Masyarakat meningkat, selayaknya kita harusnya mendukung full dengan investasi ini,” tegasnya.
Kelak kata dia nantinya akan mengagas sekolah lapang petani porang di Sinjai Tengah yang berlokasi di Desa Saotanre.
“Yang mesti dikerjasamakan dengan pemilik pabrik ini nantinya bagaimana mereka bisa belikan bibit porang ke petani dan hasil panennya dibeli kembali oleh pabrik,” ujarnya.(BGS)