KABARTA.ID LUWU UTARA – Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko (IPMS) sebanyak lebih 30 orang melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Selasa (12/04/2022).
Aksi tersebut diterima langsung oleh Ketua DPRD Luwu Utara Drs. Basir bersama Wakil Ketua Karemuddin didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Jasrum.
Aksi yang dikoordinatori langsung oleh Ketua IPMS wilayah Palopo dan Wajenlap Aldy serta beberapa aktivis pelajar mahasiswa Seko dari berbagai Perguruan Tinggi baik yang kuliah di Toraja, Palopo dan sekitarnya itu menuntut berbagai kebijakan kepada Pemerintah.
Diantaranya meminta kejelasan rehabilitasi pembangunan Sekolah yang mandek dimana rehabilitasi sekolah yang dimaksud bersumber dari APBN.
“Kami menuntut perusahaan hagita sinar lestari mega sebagai rekanan pembangunan sekolah itu menyelesaikan proses pembangunan serta membayar upah buruh yang sudah dipekerjakan,” tutur Gusti dalam kesempatab itu.
Selain tuntutan renofasi pembangunan sekolah, IPMS juga menuntut PT. Hagitasinar Lestari Mega untuk upaya menyelesaikan pembangunan Sekolah di Kecamatan Seko, dan membayar upah buruh yang sudah dipekerjakan yang belum terbayarkan hingga saat ini.
Dan adapun kesimpulan dari audiens adalah:
Meminta kepada kementerian melalui balai untuk melanjutkan pembangunan sekolah di kecamatan Seko.
Meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mempasilitasi proses belajar mengajar di kecamatan Seko.
Meminta kepada Kementerian Pendidikan untuk tidak melanjutkan pembangunan ketika pembayaran bagi buruh dan bahan bangunan tidak terselesaikan.
Mengharapkan kepada Balai untuk menindaklanjuti pembangunan dalam 30 hari kedepan.
Selain itu aktivis, Mahasiswa Seko Firman S. Pongtiku juga menyampaikan tambahan aspirasi yang disampaikan langsung di Ruang Rapat Ketua DPRD Basir dan Wakil Ketua DPRD Karemuddin, disaksikan mahasiswa Seko yang hadir aksi damai .
“Kami selaku Mahasiswa Seko yang tak lain adalah masyarakat Seko meminta perhatian juga dari Pemerintah terkait sarana dan prasarana Kesehatan yang tidak memadai di wilayah Seko Lemo, dimana Seko Lemo belum memiliki Puskesmas dan Blbahakan tenaga kesehatan hanya ada satu untuk satu Desa,” harapnya.
“Kami juga mengharapkan penambahan alat berat guna untuk mempercepat infrastruktur menuju ke Seko yang sampai saat ini juga tidak berlanjut pengerjaannya,” tambahnya.
Selain beberapa poin tersebut, Firman menambahkan harapan kepada Pemerintah Daerah agar memperhatikan sarana komunikasi melalui jaringan telepon yang blm ada juga wilayah Seko Lemo. (*)