Daerah

Kunker ke Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Ini yang dibahas Ketua Komisi II DPRD Lutra M.Azhal Arifin

644
×

Kunker ke Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Ini yang dibahas Ketua Komisi II DPRD Lutra M.Azhal Arifin

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID Luwu Utara – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Utara H.Muh. Azhal Arifin bersama dengan rombongan Anggota DPRD dari Komisi II lainnya melakukan kunjungan kerja ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) di Makassar pada Rabu, (02/02/2022) siang kemarin.

Pada kunjungan kerja tersebut, Muh.Azhal Arifin selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Luwu Utara itu membahas dua hal yang menurutnya penting untuk segera ditindak lanjuti oleh pihak balai pasca bencana banjir bandang beberapa tahun yang lalu.

Saat dikonfirmasi awak media Kabarta.id, Muh. Azhal Arifin yang juga merupakan Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa ada dua hal yang dirinya sampaikan pada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang yakni mempertanyakan sekaitan rehabilitasi bendung sungai radda dan konsultasi sekaitan aliran sungai baliase yang menyatu dengan aliran sungai masamba akibat pergeseran alam.

Baca Juga:  Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Seko, Ketua Komisi II DPRD Lutra, Muh. Azhal Arifin Diapresiasi Kades Embonatana dan Kades Tanamakaleang

“Dua hal yang kami anggap penting untuk disampaikan kepada pihak balai, yang pertama mempertanyakan sekaitan rehabilitasi bendung sungai radda yang tidak berfungsi lagi akibat banjir bandang, sedangkan bendung tersebut dulunya mengaliri jaringan irigasi menuju persawahan masyarakat sekitar 160 Ha di tiga Desa antara lain Desa Radda Kecamatan Baebunta, Desa Lapapa dan Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba, terlebih lagi mayoritas pemilik sawah adalah masyarakat korban banjir bandang beberapa waktu lalu”. Ungkap Muh.Azhal Arifin pada awak media.

“Kami juga melakukan konsultasi sekaitan tindak lanjut dari penanganan aliran sungai baliase yang kini menyatu dengan sungai masamba akibat peralihan alam.
Dimana aliran sungai baliase di beberapa titik kini menyatu dengan sungai masamba dan berdampak kegagalan panen padawa wilayah aliran sungai seperti Kecamatan Masamba, Baebunta serta Kecamatan Malangke hingga menyebabkan kerugian ekonomi dibidang pertanian serta persawahan pada daerah tersebut”. Sambungnya.

Baca Juga:  Dilaporkan Isteri Siri di Bone, Oknum Polisi Ditetapkan Tersangka Kasus Pemalsuan Dokumen

Semoga kedua harapan ini segera ditindak lanjuti oleh pihak balai agar perekonomian masyarakat khususnya korban banjir bandang pada sektor pertanian dapat pulih seperti sedia kala. Tutup Muh.Azhal Arifin dengan penuh harap. (As)