KABARTA.ID Luwu Utara – Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, memimpin Rapat Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana banjir bandang, Jumat (22/10/2021), di Ruang Rapat Sekretaris Daerah. Rapat ini dihadiri Kalaksa BPBD Muslim Muchtar, Kepala BPPKAD Baharuddin, Plt. Kadis PUTRPKP2 Rusdi Rasyid, Camat Masamba Ajie Saputra, Camat Baebunta Andi Yasir Pasandre, Perangkat Daerah terkait, serta dua Aplikator Huntap, masing-masing PT Sakura Makmur Lestari dan PT Global Trijaya.
Berdasarkan data aplikator, progress pembangunan huntap yang berlokasi di Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba yang terdiri dari 24 unit, 12 unit telah selesai 100%, sisanya masih dalam proses pengerjaan dan ditargetkan selesai akhir November 2021. Kemudian yang berlokasi di Tomakaka – Radda, total 143 unit huntap dibangun. Sebanyak 128 unit masih dalam pengerjaan. 128 unit ini ditarget selesai pada Desember 2021 mendatang. Sisanya, 15 unit masih menunggu pematangan lahan/urungan tanah.
Adapun yang in situ, dari 83 unit yang akan dibangun berdasarkan data saat ini, sudah selesai 7 unit, sementara dalam pengerjaan sebanyak 25 unit dan ditarget selesai pada Desember 2021 mendatang. Terdapat juga beberapa unit kopel yang masih dalam proses pengerjaan. Sisanya, pengerjaan huntap masih menunggu kesiapan lahan. Menanggapi laporan data tersebut, Wabup Suaib Mansur menekankan untuk segera menyelesaikan land clearing atau penyediaan lahan, dan percepatan persiapan lahan agar tidak menghambat pembangunan huntap.
Yang menarik, Suaib meminta penyerapan tenaga lokal harus terus dilakukan, dan diharapkan ada transfer knowledge dalam setiap prosesnya. “Silakan ini dimaksimalkan, apalagi kalau kita lihat progressnya sampai saat ini sudah lumayan,” kata Suaib Mansur. Kendati demikian, ia tak ingin ada masalah dalam proses pengerjaan huntap. Kalau pun ada masalah, agar secepatnya diselesaikan, dan jangan dijadikan penghambat. “Apapun itu, kalau dalam prosesnya ada masalah, jangan sampai menjadi penghambat,” tegasnya.
“Komunikasikan dengan cepat, karena penyintas sudah menunggu. Kita mau lebih cepat dan lebih baik,” ucapnya menambahkan. Ia menyebutkan, lahan huntara kini menjadi salah satu target lokasi pembangunan huntap. Apalagi, kata dia, huntara adalah aset provinsi yang sudah diserahkan ke pemda. “Kalau semua lahan sudah siap, teman-teman aplikator kita harapkan kerjanya tidak menunggu satu-satu. Artinya, kalau bisa dikerja simultan,” tandasnya. (*)