KABARTA.ID Luwu Utara – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus melakukan upaya percepatan pemulihan atau recovery pascabanjir bandang yang melululantahkan daerah bertajuk Bumi Lamarangnginang Kabupaten Luwu Utara tepatnya 13 Juli 2020 Tahun lalu.
Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur mengatakan, saat ini pemerintah fokus membuat penataan di dalam kota. Salah satunya akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang mulai menjamur di sepanjang jalan Ahmad Yani dan sultan Hasanuddin, tepatnya di depan Masjid Syuhada.
Suaib menegaskan, pedagang kaki lima ini harus ditertibkan karena jalur tersebut merupakan jalan Trans Sulawesi. Selain dinilai merusak tatanan kota, dalam recovery ini lokasi tersebut rencananya akan dilakukan peninggian badan jalan oleh balai jalan.
“Penataan di dalam kota ini adalah kelanjutan dari proses recovery pascabanjir, salah satu rencana kita akan tertibkan pedagang kaki lima, tentu di satu sisi kita mau tertibkan, di sisi lain kita harus siapkan tempatnya jadi ada solusi,” kata Suaib dalam rapat koordinasi yang dipimpinnya di Ruang Command Center, Rabu (03/03/2021).
Saat ini, lanjut Suaib, Pemerintah Daerah menyiapkan alternatif Taman Kota untuk relokasi pedagang kaki lima. Taman kota sendiri dinilai mampu menampung seluruh pedagang yang akan direlokasi.
“Untuk sementara tim akan meninjau taman kota, sejauh ini taman kota belum termanfaatkan setelah banjir. Tim akan tinjau dulu lahannya seperti apa, karena kita tidak bisa juga menutup jualan mereka sebab itu sumber pendapatan mereka, kalau sudah cocok baru dipindahkan,” tandas Suaib.
Sementara Wakasat Pol PP Luwu Utara, Syamsu Alam mengaku siap menertibkan pedagang kaki lima jika upaya persuasif maupun teguran yang dilakukan tidak diindahkan.
“Sebagai penegak perda kita siap tertibkan, personel juga lengkap, kita tunggu saja kalau lahannya sudah siap untuk dipindahkan lantas pedagang masih menolak terpaksa kita bergerak,” kata Syamsu usai mengikuti rapat koordinasi.
Diketahui, pedagang kaki lima ini mulai menjamur pascabanjir bandang. Saat ini ada sekitar 30 pedagang ikan dan sayur memenuhi bahu jalan, sementara pedagang lainnya berada dalam kawasan yang sama di depan kantor Perpustakaan Luwu Utara.(*/As)