Daerah

Bupati Luwu Utara Dorong Inovasi Layar Desa Ikut Kompetisi Inovasi

156
×

Bupati Luwu Utara Dorong Inovasi Layar Desa Ikut Kompetisi Inovasi

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID Luwu Utara – Masih ingat dengan inovasi Layar Desa (Layanan Rumah Desa), inovasi yang lahir untuk mengatasi persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak? Inovasi ini digagas oleh seorang Camat perempuan di Luwu Utara bernama Fatmawaty. Inovasi ini kemudian mendapat perhatian atau atensi dari Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Di hadapan Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (KRIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis 21 Oktober 2021, Bupati Indah Putri Indriani mengapresiasi inovasi Layar Desa milik Camat Sabbang Selatan, Fatmawati. Ia berharap inovasi itu bisa diikutkan dalam kompetisi mendatang. Apalagi saat ini Pemda Lutra melalui Bagian Organisasi sementara dalam tahapan Kompetisi Inovasi Tingkat Kabupaten.

Baca Juga:  Wabup Suaib Mansur Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Di Desa Cenning Malbar

“Kemarin itu ada inovasi kami, namanya Layar Desa. Inovasi ini selalu saya apresiasi, karena fokus pada penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang pendekatan penanganannya ada di desa,” ungkap Indah. Menurutnya, inovasi ini harus dikembangkan, tidak boleh berhenti, karena inovasi ini mampu mengatasi persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Lokusnya kan di desa, jadi penanganannya bisa lebih terkontrol karena kalau di kabupaten kan terlalu jauh jangkauannya,” terangnya.

Hal ini kemudian yang membuat orang nomor satu di Luwu Utara tersebut ingin mendorong inovasi Layar Desa diikutikan ke dalam kompetisi inovasi. “Ini inovasi seorang Camat, tinggal dikawal saja. Jadi saya minta camatnya jangan berhenti sampai di situ saja. Bagaimana caranya inovasi ini terus berkembang di desa-desa yang memiliki kasus cukup tinggi.

Baca Juga:  Empat Inovasi Luwu Utara Sukses Lewati Tahapan Presentasi KIPP Sulsel

“Isu kekerasan terhadap perempuan dan anak juga menjadi atensi besar pemerintah, selain pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, mitigasi bencana dan sistem pangan lokal. Ini isu khusus, terutama pencegahan berbasis komunitas. Saya kira isunya jelas, tinggal membuat inovasinya, dan saya kira Layar Desa perlu kita dorong,” pungkasnya. Selain Layar Desa, inovasi lain yang disebut Indah adalah Pojok BISA milik BPP Tanalili. Inovasi ini menjadi salah satu pemicu BPP Tanalili mendapat penghargaan Abdibaktitani dari Kementerian Pertanian. (*)