Warga di Kelurahan Macanang Kecamatan Tanete Riattang Barat, tepatnya di perumahan Puri Graha Permai (PGP),
Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Watampone, mengeluhkan listrik sering padam. Warga pun mulai khawatir, kondisi ini akan berdampak kerusakan pada alat elektronik.
“2 malam mi di kompleks rumah begini (sering mati lampu) mangatta rusak semua peralatan elektronik e,”ungkap salah satu warga setempat, Icca, kepada wartawan, Selasa malam (11/4/2023).
Ia belum mengetahui secara pasti apa penyebab di lingkungan tempat tinggalnya sering mengalami listrik padam atau mati lampu. Namun ia menduga penyebabnya bukan saja perbaikan, tapi pasokan listrik yang lemah.
Rentan waktu listrik padam hingga nyala pun bervariasi. Ia menyebut, listrik padam terkadang sampai 2 jam hingga akhirnya kembali normal, sehingga mengganggu aktivitas warga di kompleks tersebut.
Hingga berita ini dirilis, pihak PLN Watampone belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan warga tersebut. Pihak PLN diharap memberi perhatian atas keluhan warga ini agar keluhan tidak berulang.
Warga Desa Tea Musu (Alinge) Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone juga mengeluhkan listrik sering padam. Pasalmya, malam ini di desa tersebut kembali mengalami listrik padam, Selasa (11/4/2023) sekitar pukul 21:17 Wita hingga berita ini dirilis.
Diberitakan sebelumnya, warga Alinge mengeluhkan pasokan listrik lemah hingga sering mati lampu, Senin (10/4). Sejumlah aktivitas warga di Ramadan ini pun jadi terganggu.
Salah satu warga setempat Uda mengatakan, sejak sore dirinya mengetahui bahwa listrik sedang padam dan menunggu listrik menyala untuk memasak menu berbuka puasa. Namun, listrik kembali normal saat menjelang berbuka puasa.
“Terpaksa memasak di dapur pakai kayu bakar. Listrik, baru menyala saat mau berbuka, itupun listrik lemah. Lampu hanya beberapa yang bisa menyala dan tidak terang seperti biasanya,”ungkapnya dengan bahasa bugis
Hal senada juga dikeluhkan warga lainnya. Mereka berharap pihak PLN Watampone dapat memperhatikan pasokan listrik agar tetap stabil hingga ke pelosok desa. Terlebih di bulan suci Ramadan ini.
Sebelumnya, warga Alinge berharap agar pasokan listrik stabil saat Ramadan 2023 ini. Hal ini disampaikan warga usai di desa tersebut mengalami beberapa kali listrik padam dalam sehari dengan rentetan waktu yang singkat.
“Semoga di bulan Ramadan listrik tidak lemah begini, apalagi mati-mati begini. Kami harap ada antisipasi dini agar pasokan listrik tetap terjaga,”ungkap salah satu warga dengan bahasa bugis yang enggan disebut namanya, Ahad (19/3).
Selain mati lampu, sebelumnya warga juga mengeluhkan tegangan listrik yang diduga lemah. Akibatnya sejumlah peralatan elektronik seperti mesin pembangkit air, kulkas, rice cooker tak bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Salah satu warga desa setempat Sana menceritakan secara singkat hal tersebut. Ia mengatakan, setiap shubu dirinya bangun untuk memasak nasi di rice cooker miliknya. Namun, shubu tadi, hingga pagi hari berasnya tidak kunjung masak atau matang.
“Saya kira colokan listrik rusak atau rice cooker, tapi kata warga lainnya juga mengalami juga hal serupa. Katanya mungkin akibat tegangan listrik rendah,”ungkapnya dengan bahasa bugis fasih, Sabtu siang (18/3).
Hal senada juga disampaikan warga lainnya. Mereka menduga daya listrik sedang defisit atau tegangan rendah, sehingga sejumlah peralatan elektronik mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya.*