Kabarta.id Luwu Utara – MA bocah berusia dua tahun asal Desa Pattimang Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara berhasil terbebas dari stunting.
Laurensia, petugas gizi di Desa Pattimang menuturkan MA mulai terdeteksi terkena stunting pada Agustus 2021, dan Februari 2022 dinyatakan mulai membaik.
Menurut Laurensia, sejak terdeteksi pihaknya bersama satuan tugas penanganan stunting melakukan penanganan.
Selain menerima vitamin, anak-anak penderita stunting juga diberi makanan bergizi untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya.
“Betul, sekarang MA sudah terbebas dari stunting setelah kita tangani selama hampir enam bulan, sekarang berat dan tinggi badannya mulai seimbang,” terang Laurensia.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Luwu Utara, Alauddin Sukri.
Ia menjelaskan awalnya anak penderita stunting di desa Pattimang sebanyak dua orang.
Belakangan satu anak berhasil bebas dari stunting setelah mengikuti penanganan di Posyandu secara rutin.
“Ada dua kasus stunting di Desa Pattimang, setelah kita cek langsung di lapangan satu kasus sudah dinyatakan membaik, dan satunya masih dalam penanganan,” terang Alauddin usai memantau kondisi dua anak di Desa Pattimang baru-baru ini.
Tidak hanya di Pattimang, Alauddin bersama satuan tugas penanganan stunting akan menyasar desa lainnya yang terdampak stunting, untuk memastikan penanganan benar-benar dilakukan.
“Yang kita harapkan kedepannya tidak ada lagi anak-anak di desa yang terdampak stunting, dikarenakan hal ini berdampak terhadap tumbuh kembang anak, targetnya prevalensi hingga 14 persen,” jelas Alauddin. (*)