KABARTA.ID, BONE – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bone, Andi Rio Idris Padjalangi dan Amir Mahmud, menggelar talk show, penyuluhan, dan focus group discussion (FGD) tentang bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza).
Kegiatan bertajuk Pekan Sehat Riang Gembira ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat, 18 Oktober 2024 hingga Minggu, 20 Oktober 2024.
Dengan tema Membangun Generasi Muda Bone Berkualitas dan Berdaya Saing Menuju Generasi Emas Bone, acara ini bekerja sama dengan Tritarasa Foundation.
Ketua Panitia Pelaksana, Muhaimin Syam, menjelaskan bahwa Pekan Sehat Riang Gembira bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), serta menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental melalui berbagai aktivitas positif dan menyenangkan,” kata Muhaimin.
Beberapa narasumber kompeten akan dihadirkan, antara lain dr. Lofitasari yang akan memaparkan materi tentang “Gaya Hidup Sehat di Era Gen Z, dan Gigih Eka Setiagung, S.Psi., ICAP II., RC yang akan membahas “Kesehatan Perilaku (Perilaku Berkualitas)” pada hari pertama.
Selanjutnya, Bonike Islam Mustaqim, S.Sos., ICARS, ICAP I akan menyampaikan materi mengenai “Pemenuhan Hak Akses Kesehatan Terkait Napza”, serta Ken Sheila Avandasweta, S.I.Kom., ICAP I yang akan menjelaskan “Standar Layanan Pemulihan”.
Pada hari ketiga, akan diadakan FGD dengan topik “Bersinergi dalam Membangun P4GN yang Efektif,” yang akan dibawakan oleh Bonike Islam Mustaqim dan Irfan Anas, S.H., ICAP I, dengan tema “Penerapan Keadilan Restoratif dalam Permasalahan Narkoba.”
“Hari pertama diadakan di Cafe Soraja, Jl. M. H. Thamrin, hari kedua di Kelurahan Watampone, Laccokkong, dan hari ketiga kembali di Cafe Soraja,” jelasnya.
Muhaimin menambahkan bahwa acara ini terbuka untuk umum, melibatkan pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ia berharap, melalui kegiatan ini, para peserta dapat mengembangkan strategi baru dalam upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, peserta diharapkan mampu menyebarkan pengetahuan berbasis bukti kepada berbagai lapisan masyarakat. (RL/AJ)*