KABARTA.ID, SINJAI— Lahan yang sebelumnya direncanakan sebagai lokasi pembangunan pabrik porang oleh investor asal Tiongkok kini tersiar kabar akan dijadikan smelter.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pihak investor tengah melakukan kajian ulang terhadap rencana awal pembangunan pabrik pengolahan porang.
Salah satu opsi yang mencuat adalah mengganti fungsi lahan tersebut menjadi lokasi pendirian smelter, yakni fasilitas pengolahan logam yang dinilai lebih menjanjikan secara ekonomi.
Rencana ini memicu kekhawatiran di kalangan petani porang setempat, yang sebelumnya telah menaruh harapan besar pada keberadaan pabrik tersebut.
Mereka berharap hasil panen porang yang selama ini dijual ke luar daerah dapat diolah langsung di Sinjai, sehingga meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
“Kalau betul jadi smelter, terus bagaimana nasib kami? Kami ini sudah lama tanam porang dengan harapan ada pabrik yang bisa tampung,” ujar salah satu petani yang enggan disebutkan namanya, Jumat (8/8/2025).
Pemerintah daerah sendiri hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait penimbunan lahan yang semula digadang akan menjadi pabrik Porang.
Sejumlah pihak mendesak agar pemerintah bersikap tegas dan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
“Jangan sampai investasi masuk tapi justru merugikan petani dan merusak perencanaan pembangunan jangka panjang daerah,” kata seorang tokoh masyarakat.
Terpisah, Asrul, yang mengaku konsultan bangunan, saat di konfirmasi terkait alih fungsi lahan pabrik porang
enggan menanggapi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak investor belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara itu, masyarakat masih menunggu kepastian atas nasib lahan dan kelanjutan rencana pembangunan pabrik porang di wilayah kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara itu.
Diketahui, penimbunan lahan pabrik Porang menjadi polemik di kabupaten Sinjai.
Pasalnya, tanah urug yang dipakai untuk menimbun area pabrik tersebut disinyalir dari tambang galian C tak berijin yang dibekingi oleh oknum aparat hukum.
Sementara Bupati Sinjai yang didatangi oleh petinggi Geram ( Arifin Kasong) beberapa waktu lalu mengaku tidak mengetahui terkait investor asal Tiongkok tersebut.
Bahkan Bupati Sinjai, menyarankan kepada Arifin Kasong untuk berkomunikasi dengan Sekertaris Daerah (Sekda) Sinjai, lantaran Sekda lebih memahami teknis dan alurnya.
“Jadi, waktu kami (Sinjai Geram) bertemu dengan Bupati di rumah jabatannya dan mempertanyakan perihal tersebut, Ibu Bupati mengarahkan ke Pak Sekda, karena Bupati mengaku tidak mengetahui hal (Pembangunan Pabrik Porang) itu, bahkan, Bupati mengaku belum pernah bertatap muka dengan Investor pabrik Porang,”kata mantan anggota DPRD Sinjai itu,Kamis (10/7/2025).
Diketahui, selain Polemik pabrik Porang, di tengah masyarakat Sinjai juga dihadapkan wacana pembangunan tambang emas di beberapa Kecamatan di Kabupaten dengan sematan ‘Bersatu’ itu. (Bgs)