Peristiwa

Lakalantas Maut di Ruas Jalan Nasional Koppe-Taccipi, Jembatan Peninggalan Belanda Disorot

456
×

Lakalantas Maut di Ruas Jalan Nasional Koppe-Taccipi, Jembatan Peninggalan Belanda Disorot

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/int

Kecelakaan Lalu lintas (lakalantas) maut kembali terjadi di area Jembatan peninggalan Belanda di ruas jalan nasional Koppe-Taccipi Kecamatan Bengo-Ulaweng Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, baru-baru ini. Akibat lakalantas ini, Jembatan tersebut pun kembali jadi sorotan publik agar diperbaiki.

“Iyya baru-baru ini (di area jembatan peninggalan Belanda) ada lagi kecelakaan dan meninggal dunia. Satunya, boncengannya, luka parah,”ungkap salah satu pengguna jalan kepada wartawan, Senin (27/1/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, lakalantas dapat terjadi dengan berbagai faktor, termasuk berkendara saat cuaca ektrem, pengendara melaju kencang hingga faktor kendaraan. Terlebih, kata dia, jika kondisi jalan dan jembatan tidak sesuai lebar jalan tersebut.

“Kondisi jalan Koppe-Taccipi di sini, sudah terbilang bagus, aspal, tapi jembatannya masih yang lama (peninggalan Belanda). Kita berharap ini dapat dibenahi, agar potensi lakalantas dapat diminimalisir,”ungkapnya

Baca Juga:  Polres Bone Tangkap 3 Pelaku Penyalahgunaan Sabu, Buru Pemilik IG Puangube

Sebelumnya, jalan nasional Koppe-Taccipi, Kecamatan Bengo-Ulaweng Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang telah selesai diaspal disoal lantaran kondisi jalan sudah aspal, tapi beberapa jembatan di ruas jalan ini, masih peninggalan Belanda.

Hal tersebut disampaikan Muhammad Aras saat masih berstatus Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PPP Dapil Sulsel II. Hal ini disampaikan saat RDP dengan Kementerian PUPR. Video penyampaian aspirasi masyarakat ini diunggah di sejumlah akunnya.

“Jalannya (Koppe-Taccipi) sebagian besar sudah mulus, tapi jembatannya yang masih peninggalan Belanda ini, yang lebarnya hanya 4 meter, yang tidak bisa berpapasan,” ungkap Muhammad Aras dilansir media di akun Aji Aras, Selasa (12/9/2023).

Menurut Aji Aras, mulus jalan dengan kecepatan tinggi, ditambah kondisi jembatan yang tidak bisa berpapasan, sangat mengkhawatirkan. Bahkan dapat mengakibatkan lakalantas saat dengan kecepatan tinggi berpapasan di tengah jembatan.

Baca Juga:  Geger, Nenek di Bengo Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Oleh karenanya, saya berharap untuk tahun 2024 bisa diselesaikan. Saya kemarin sudah bincang-bincang dengan Kepala Balai, itu hanya membutuhkan anggaran Rp80 miliar saja sudah bisa dituntaskan,” ungkap Aji Aras.

“Insya Allah jalur Makassar sampai Sulawesi Tenggara sudah bisa dilewati dengan waktu dan jarak tempuh yang cukup singkat. Dan lebih untungnya lagi tidak berkelok-kelok dan tidak ada tanjakan tajam sehingga ini betul-betul memberi kenyaman kepada pengendara yang lewat di situ,” lanjutnya.*