KABARTA ID, BONTANG — Wakil Ketua Komisi C DPDR Kota Bontang, Muhammad Sahib meminta Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) untuk tetap membangun komunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai pelaksana proyek.
Hal ini karena ditemukan beberapa proyek pemerintah justru melenceng dari rancangan awalnya.
“Ada beberapa proyek sudah jauh berbeda dari rencana awal, Setelah rancangan yang disusun dari Bapperida diserahkan ke OPD pelaksana proyek, komunikasi dua arah antara Bapperida dan OPD langsung terputus. Artinya tidak ada tindaklanjut dalam bentuk pengawasan dan arahan,”ungkap Muhammad Sahib saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/11/2024).
Menurut dia, penyebab dari persoalan ini karena Bapperida sebagai pusat perencanaan tidak melakukan pengawasan dengan baik, sehingga ketika konsep perencanaan sampai ke OPD justru mengalami perubahan
“Tidak ada sinkronisasi antara perencanaan awal dan pelaksanaan proyek di lapangan. Ada kemungkinan OPD yang merubah karena kurangnya pengawasan,”ungkapnya.
Salah satunya proyek tidak dirancang dengan baik yakni pembangunan lahan pakir RSUD Taman Husada, menurut dia, proyek ini dinilai tidak dirancang secara matang.
“Lahan parkir RSUD dibangun dekat jalan tanjakan poros Samarinda-Bontang yang dulu diwacanakan akan dipangkas, sehingga kemungkinan proyek itu jadi mubazir karena akan pengambil sebagian lahan parkir,”ungkapnya.
Untuk itu, dia berharap setiap proyek yang dilakukan di daerah Bontang harus didukung dengan kajian mendalam.
“Bagaimana kedepan bisa memikirkan setiap proyek diawal dengan konsep jangka panjang, sehingga ketika ada perubahan rancangan tidak dilakukan pembongkaran,”pungkasnya.