Hal itu ditegaskan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya (Ngaben Massal) di Desa Mekar Jaya Kecamatan Mappedeceng.
“Setelah lima tahun yang lalu dilaksanakan akhirnya hari ini dilaksanakan kegiatan yang sama. Itu mengapa saat pandemi, pemerintah selalu mengeluarkan imbauan untuk tetap sehat sehingga kegiatan seperti ini dapat kita laksanakan,” ucap Indah.
Ia mengatakan meski persiapannya cukup panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, ngaben massal tetap dilaksanakan sebagai bentuk bakti pada orang tua.
“Karena bagi umat hindu dharma ngaben adalah upaya mengembalikan arwah pada tempatnya. Dan menjadi tanggung jawab keluarga yang ditinggalkan apalagi bagi anak sehingga berapa besarpun anggarannya itu pasti bisa ditanggung bersama,” tutur bupati yang karib disapa IDP ini.
Bupati perempuan pertama ini pun berpesan agar pelaksanaan ngaben massal dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Terlebih hadir seluruh unsur Forkopincam dan ada pendampingan dari Kemenag.
“Umat Hindu terkenal dengan komitmennya yang kuat. Ini tentu merupakan wujud pengabdian kita sebagai anak yang berbakti,” kunci IDP.
Sementara itu Ketua Panitia mewakili umat, mengatakan ngaben massal tujuannya untuk kebersamaan.
“Saling membantu diantara saudara kita.Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.Saya mewakili pramu adat dan peserta ngaben mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu bupati yang selalu meluangkan waktunya demi kegiatan umat,” ucapnya.
Diketahui selain di Desa Mekar Jaya, dilaksanakan juga ngaben massal di Desa Sukadamai Kecamatan Sukamaju yang juga dihadiri Bupati Luwu Utara.(*)