Daerah

Pemda Lutra dan IPB Lakukan FGD Untuk Identifikasi Permasalahan Perkebunan Kakao Masyarakat

137
×

Pemda Lutra dan IPB Lakukan FGD Untuk Identifikasi Permasalahan Perkebunan Kakao Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID Luwu Utara,— IPB Univesity melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemda Luwu Utara dengan tema The Economics of Ecosystem and Biodiversity (TEEB) for Agriculture and Food Initiative in Indonesia (TEEBAgriFood) yang dilaksanakan di Aula Lagaligo, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Selasa, (08/02/2022).

FGD ini bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan dan kendala pada perkebunan kakao rakyat dan implementasi sitem agroforestri kakao di Kabupaten Luwu Utara. TEEBAgriFood yang merupakan kerjasama The United Nation Environment Programme (UNEP) dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University, Nunung Nuryartono, katakan kami punya keyakinan bahwa Luwu Utara akan menjadi suatu kabupaten yang bisa berkembang lebih pesat. terutama, ketika memanfaatkan berbagai potensi ekonomi yang berhubungan erat dengan sumber daya alam yaitu berbagai produk-produk pertanian, perikanan dan perhutanan. itu memang menjadi salah suatu penggerak ekonomi Luwu Utara.

Oleh karnanya, kami bersama Bappenas dan juga The United Nation Environment Programme (UNEP), kami memilih di Luwu Utara dengan alasan potensi yang ada.

Harapannya, bisa memberi contoh bagi kabupaten dan wilayah wilayah lain di Indonesia. Bagaimana Luwu Utara tetap mempertahankan sumber daya alam. seiring dan sesuai apa yang disampaikan oleh ibu bupati bahwa Kakao lestari, sagu abadi dan pangan berkelanjutan, “ujar Nunung Nuryartono yang juga sebagai Ketua Tim Peneliti TEEBAgriFood – Indonesia.

Baca Juga:  Ruas Palandoan-Lambiri Seko Belum Diintervensi, Indah: Kami Segera Koordinasi Pemprov

“Ini hal yang penting, meskipun memang pintu masuk dari apa yang kami lakukan diawali dengan komoditi kakao yang sudah lama berkembang di Luwu Utara, tapi dari berbagai kendala yang dihadapi sehingga perlu diselasaikan bersama, “tuturnya.

Lanjut Dia, dalam FGD ini, kita dapatkan masukan terkait potensi-potensi ekonomi yang memiliki manfaat jangka panjang sehingga seluruh masyarakat akan terus menikmati apa yang menjadi potensi yang bisa dikembangkan di Luwu Utara.

Selain itu, Bicara suatu komoditas. tentu tidak lagi bicara satu aspek, tetapi mempertimbangkan berbagai hal. tetapi perlu mempertimbangkan wilayah, potensi SDM, lalu apa yang muncul di aspek lingkungan dan seterusnya.

“kami sudah melihat potensi di Luwu Utara, pertama kali di Luwu Utara namun sudah jatuh cinta dengan keramahan warga, dan kuliner Ulu Bete, durian, kapurung dan sagunya luar biasa di Luwu Utara. tidak kami temui kuliner ini di Jakarta, “pangkasnya.

Baca Juga:  Kepala BNN Kota Palopo Temui Bupati Luwu Utara. Bahas Program Desa Bersih Narkoba

Kata dia, Ekosistem yang sehat, adalah ekosistem berkelanjutan. ekosistem yang kuat yang dapat memberikan yang lemah. ini Luwu Utara recovery nya cepat, “tutupnya.

Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dalam samputannya bahwa Luwu Utara yang memiliki tanah yang subur dan berbagai potensi. Oleh karena itu, kami mengapresiasi kepada Tim IPB Univesity yang menjadikan salah satu kabupaten menjadikan lokus kegiatan penelitian kakao dari berbagai asepek lingkungan, kondisi tanah, sosial, dan ekonomi. walaupun tidak menutup ruang komoditi lain seperti kopi, ataupun komoditi lain dengan memanfaatkan areal Hutan Kemasyarakatan (HKm) dalam perhutanan sosial yan dimiliki Kabupaten Luwu Utara.

“kami berharap kegiatan ini apa yang menjadi pelengkap souvenir yang sudah begitu banyak, kalau kita bicara kakao sudah banyak aktivitas sudah kami lakukan. namun memang tak cukup-cukup karna perkembangan teknologi, informasi kemudian ilmu pengetahuan dan belum lagi kondisi alam yang terus mengalami perubahan, “ujarnya.

oleh karena itu kehadiran perguruan tinggi sangat penting dalam melengkapi semua upaya yang dilakukan pemereintah daerah. terutama untuk memastikan bahwa sektor perkebunan yang menyumbang search Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kepada Kabupaten Luwu Utara sekitar 22%, sektor pertanian dalam arti luas penyumbang search Produk Domestik Regional Bruto tertinggi dari sektor lain yaitu 47,02%.

Baca Juga:  Pemkab Sidrap Libatkan Asesor Polri Dalam Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama

“saya kira ini angka yang cukup besar dan kita berharap tidak hanya sekedar besar di angka-angka. namun takkala penting bagaimana kemudian berdampak pada kesejahtraan petani dan tentu juga berdampak pada terjaganya lingkungan berkelanjutan yang kita butuh pasca banjir bandang (recovery) terkait sektor perkebunan kakao yang terdampak, “imbuhnya.

Kata Indah, Pemerintah Luwu Utara berkomitmen untuk melakukan pendekatan kondisi alam, kultur yang ada disekitarnya sehingga tidak menjadi merasa asing apa yang mereka lakukan. bahwa sebenarnya meskipun melakukan pelatihan, dia juga para pelaku bisa menjadi guru (shering) pengalaman. jadi bukan hanya bisnisnya, peningkatan kesejahtraan. tapi shering inforamasi dari praktek praktek baik yang telah dilakukan petani dilapangan.

“Pemda Luwu Utara berkomitmen pada komoditi unggulan agar dapat terjaga seperti Kakao lestari, sagu abadi, pangan berkelanjutan, “tutupnya.