KABARTA.ID Makassar – Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, menghadiri Peresmian Science Techno Park (STP) Universitas Hasanuddin, Jumat (9/4/2021), di Gedung Center of Microfinance Kampus Tamalanrea Unhas, Makassar. Acara ini juga dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Prof. Bambang Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D.
Usai acara, Wabup Suaib Mansur mengaku senang dengan adanya peresmian Science Techno Park (STP) Unhas. Menurut dia, dengan diresmikannya STP Unhas, maka semakin membuka lebar peluang bagi daerah lain di Sulsel, termasuk Luwu Utara, untuk bermitra dengan Unhas dalam mengembang inovasi di daerah, utamanya inovasi di sektor pertanian, peternakan, dan sektor tehnik lainnya.
“Syukur alhamdulillah, karena kita sekarang punya pintu masuk untuk bermitra dengan perguruan tinggi, seperti Unhas, meskipun memang sebelumnya kita selalu bermitra dengan LP2M Unhas,” kata Wabup Suaib Mansur. Apa yang membedakan STP Unhas dengan lembaga penelitian lainnya? Menurut Suaib, Science Techno Park tersebut lebih aplikatif dan lebih mencerminkan segala kebutuhan inovasi di daerah.
“Tadi pak Menteri jelas menekankan bahwa inovasi itu sebaiknya lahir dari kebutuhan di daerah. Artinya apa? Bahwa yang daerah butuhkan adalah inovasi yang benar-benar lahir dari kebutuhan,” jelasnya. “STP inilah yang membawahi kebutuhan itu. Di mana kita memberikan apa yang kita inginkan, kemudian STP melakukan penelitian, dan memberikan rekomendasi terhadap hasil penelitian mereka di daerah,” paparnya.
Untuk itu, ia berharap, Pemda Luwu Utara dan Unhas melalui STP-nya harus selalu bermitra untuk menangkap berbagai peluang lahirnya inovasi di beberapa sektor. Dan menurut dia, hal itu tentu tidak sulit dilakukan. “Peluang kita bermitra dengan mereka saya kira mudah. Artinya mereka sudah membuka pintu bagi kita untuk bekerjasama dengan diresmikannya STP ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Menristek Bambang Brodjonegoro, berharap STP ini jangan dilihat sebagai proyek fisik semata, tapi harus dilihat sebagai alat pencipta inovasi yang dibutuhkan masyarakat. “Aturan main dari STP ini adalah seorang inovator itu harus membuat konsumen datang ke dia. Harus membuat konsumen mencari dia, karena inovasi yang dihasilkan bisa membuat sesuatu menjadi lebih cepat, dinamis, dan memproduksi sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ucap Bambang.
Selain Menteri Bambang Brodjonegoro dan Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur, turut pula hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Abdul Hayat yang hadir mewakili Gubernur Sulsel, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu selaku tuan rumah kegiatan, para Kepala Daerah se-Sulsel, Staf Ahli Kemenristek RI, Perbankan, dan tamu undangan lainnya. Kegiatan peresmian dilakukan dengan aturan protokol COVID-19. Setiap tamu yang masuk harus melalui pemeriksaan GeNose yang disiapkan panitia. (*)