KABARTA.ID Luwu Utara – Setahun sudah pandemi COVID-19 menggerogoti sendi-sendi kehidupan di hampir seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Sejak kasus pertama masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia dilanda kepanikan. Berbagai upaya penanganan coba dilakukan dengan memasifkan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), serta menggenjot penerapan 3T (testing, tracing, and treatment).
Semua upaya itu terus dilakukan dengan berbagai sentuhan inovasi dan kebijakan lainnya, tapi sepertinya upaya ini belum membuahkan hasil signifikan. Hal itu ditunjukkan dengan terus meningkatnya kasus harian COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia. Hingga pada Desember tahun 2020 kemarin, vaksin COVID-19 buatan Sinovach berhasil didatangkan pemerintah Indonesia. Dan pada awal Januari 2021 yang lalu, program vaksinasi mulai dijalankan.
Bahkan pemerintah Indonesia, melalui Presiden Joko Widodo, menegaskan bahwa Januari, Februari dan Maret, seluruh daerah di Indonesia harus “dikepung” dengan kegiatan vaksinasi. Vaksinasi sebagai ikhtiar terakhir untuk lepas dari pusaran wabah kini mulai dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Meski kemudian, masih ada sebagian masyarakat yang apriori dengan vaksin COVID-19 ini, karena minimnya pengetahuan tentang vaksin, yang diperparah dengan merebaknya informasi hoaks tentang vaksin tersebut.
Nah, sejak vaksinasi COVID-19 dijalankan, beberapa daerah di Indonesia, kasusnya terus mengalami penurunan. DKI Jakarta, sebagai episentrum penyebaran SARS-COV-2, penyebab COVID-19, kini telah keluar dari zona merah. Tak terkecuali, Kabupaten Luwu Utara. Sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang terus berupaya berjuang untuk lepas dari pandemi COVID-19. Berkat dukungan penuh masyarakat, dan kerja cerdas Satgas COVID-19, pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan baik, tanpa ada penolakan sedikit pun dari warganya.
Entah berkorelasi langsung atau tidak, penanganan COVID-19 di Luwu Utara terus menunjukkan progress yang lebih baik dari hari ke hari. Hal itu bisa dilihat dari data pantauan yang dirilis Satgas COVID-19 pada hari ini, Jumat (5/3/2021). Di mana kini tersisa 44 kasus aktif dari total keseluruhan, 1.327 kasus. Itu artinya, sudah ada 1.238 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Meski begitu, angka kematian masih cukup tinggi, yakni 45 kasus atau 3,3%. Kabar baiknya, angka kesembuhan melonjak signifikan, yaitu 93,2%.
“Setahun COVID-19, ada capaian yang menarik dari penanganan COVID-19 di Kabupaten Luwu Utara, yaitu angka positif rate kita sebesar 18,9%, angka kematian (CFR) 3,3% dan angka kesembuhan 93,2%,” sebut Jubir COVID-19 Luwu Utara, Komang Krisna, melalui pesan aplikasi WhatsApp, Jumat (5/3/2021). Komang menjelaskan, sejak vaksinasi dilakukan di Luwu Utara, ada kecenderungan kasus COVID-19 menurus signifikan. Signifikansi penurunan tersebut, kata dia, bisa dilihat dari semakin banyaknya orang yang sembuh.
Untuk itu, ia berharap, masyarakat dapat mengikuti vaksinasi, sehingga nantinya, ketika target 70% dari total jumlah penduduk Indonesia telah divaksin, maka imunitas massal bisa tercipta, dan masyarakat bisa hidup normal ketika pemerintah mengambil kebijakan herd immunity. “Kasus kita cenderung menurun. Penurunan bisa disebabkan tracing yang dilakukan Satgas cukup baik. Bisa juga disebabkan testing rapid test antigen yang kita lakukan secara massif terhadap masyarakat yang bergerak di ruang-ruang publik,” tandasnya. (*/As)