Daerah

Gandeng Suporter Bola, Brimob Bone Gelar Doa Bersama

122
×

Gandeng Suporter Bola, Brimob Bone Gelar Doa Bersama

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID, Watampone— Ratusan orang dari berbagai perwakilan suporter sepak bola di Kabupaten Bone dan personel TNI Polri dari Kodim 1407, Brimob Bone dan Polres Bone serta Sat Pol PP Kabupaten Bone memadati tribun Lapangan Merdeka Watampone, mengikuti doa bersama , Yasin dan Tahlil Akbar untuk mendoakan lebih dari 100 korban tewas akibat Tragedi Kanjuruhan. Selasa (11/10/22) malam.

Doa bersama yang juga diisi dengan pembacaan surat Yasin dan Tahlil Akbar di tribun lapangan ikonik Kota Bone ini diprakarsai oleh Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel.

Dalam kegiatan tersebut tampak para suporter dan peserta doa bersama sangat khusyu membaca doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Bone Prof Dr H.M. Amir HM.

Selain itu tampak pula perwakilan pimpinan TNI Polri diantaranya Komandan Kodim 1407 Bone Letkol Inf. Moch. Rizqi Hidayat Djohar, Kapolres Bone yang diwakili Kabag Ren Polres Bone AKBP M. Umar dan Komandan Batalyon ( Danyon ) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, S.Sos., M.Si. juga ikut berbaur membacakan doa yang ditujukan untuk para korban Kanjuruhan.

Baca Juga:  KPU Bone Umumkan Pendaftaran Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bone 2024, Minimal 34.194 Suara Sah Bisa Usung Paslon

Dalam acara doa bersama yang juga dihadiri oleh perwakilan suporter sepak bola se Kabupaten Bone yakni Arema FC (Aremania), PSM Makassar (The Macz Man Area Bone), Persela (LA Mania), Persib Bandung (Bobotoh), Persis Solo ( Pasoepati ) dan Madura United (K-Conk) ini, Danyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, S.Sos., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digelar atas perintah Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto, S.Ik, M.Han dan bertujuan untuk mendoakan para korban dalam tragedi Kanjuruhan Malang.

Selain itu, tambah Ichsan, kegiatan ini juga sebagai ajang duduk bersama dan silaturahmi antara aparat dan para supporter sepak bola dengan harapan agar kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi khususnya di Kabupaten Bone.

” Kami keluarga besar Brimob Bone menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian yang merenggut nyawa lebih dari 100 orang di stadion Kanjuruhan Malang. Acara doa bersama ini kami gelar sebagai wujud rasa simpati kepada para korban serta sebagai wadah introspeksi bersama agar semua pihak tidak saling menyalahkan dengan adanya kejadian tersebut,” ungkap Kompol Nur Ichsan.

Baca Juga:  Kumpulkan Semua Calon Kades, Akram Ingin Malangke Jadi Percontohan Pilkades di Luwu Utara

Sementara itu, perwakilan supporter Aremania yang juga selaku Ketua cabang Aremania Bone, Mukhlis Saputra mengatakan, sangat berterima kasih dan apresiasi kepada Danyon Brimob Bone yang telah memfasilitasi kegiatan doa bersama ini dan dirinya juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun.

“Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Komandan Brimob Bone yang telah bersimpati dan memfasilitasi acara doa bersama bagi para korban Tragedi Kanjuruhan, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi wadah untuk kemajuan sepakbola Tanah Air,” tutur Mukhlis.

Mukhlis juga menambahkan bahwa dirinya tidak bisa merubah warna simbol masing-masing suporter, namun dirinya yakin dengan peristiwa itu bisa menjadikan supporter di Indonesia solid dan tetap bersatu.

Baca Juga:  Ulama Besar Sulsel AGH Sanusi Baco Tutup Usia

“Ini adalah titik balik bagi kita semua. Semua aliansi / grup supporter yang ada menjadi wadah bersama. Kita hanya rival 90 menit dalam pertandingan, namun setelah itu, kita semua adalah saudara, kita semua adalah Indonesia,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan suporter PSM Makassar, dalam sambutannya Haekal menyebutkan bahwa pihaknya berterima kasih kepada seluruh supporter yang hadir terkhusus kepada Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel karena dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk soliditas serta merekatkan dan mempersatukan kembali para supporter Indonesia.

” Sepakbola adalah ajang pemersatu bukan memperlebar perbedaan, oleh karena itu dari kejadian ini kita banyak memetik pelajaran bahwa warna baju bukan penghalang persatuan melainkan sebagai kekayaan identitas bersama untuk mempersatukan bangsa, dan kami juga yakin kepada Polri akan mampu menjaga situasi Kamtibmas di negara kita ini dengan baik,” pungkasnya.(RIL/AJ).*