KABARTA ID, BONTANG — Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto menyoroti pentingnya menekan pernikahan dini pada remaja yang dinilai menjadi pemicu stunting.
Dalam rapat bersama dengan kader posyandu, terungkap remaja yang menikah dibawa usia 17 tahun ke bawah menjadi menyumbang melonjaknya angka stunting di Kota Bontang, khusus Bontang Lestari.
“Tingginya angkat stunting di daerah ini karena praktik pernikahan dini yang terjadi di kalangan remaja,”jelas Heri Keswanto, saat rapat bersama dengan kader posyandu, Selesa (5/11/2024).
Menurut dia, dampak pernikahan dini tidak hanya melanggar secara hukum, namun juga pada kesiapan mental anak-anak secara ekonomi dan psikologi.
“Hal ini akan berimbas pada pengasuhan anak dan kesehatan keluarga karena tidak ada kesiapan secara matang untuk merencanakan pernikahan sedari awal,”jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kader partai Gerinda mengajak kader posyandu untuk terus berjuang untuk memberikan edukasi tentang pernikahan dini kepada masyarakat.
“Kadang memang masyarakat mencari celah regulasi agar dapat menikahkan anaknya maka disini lah peran kader posyandu melakukan pendekatan lebih mendalam untuk menolak pernikahan dini, terkait dengan risiko pernikahan dini dan potensinya terhadap stunting,”pungkasnya.