DaerahEdukasi

Pangkep Inventarisasi Naskah Kuno, Selamatkan Warisan Budaya Nusantara

299
×

Pangkep Inventarisasi Naskah Kuno, Selamatkan Warisan Budaya Nusantara

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID, PANGKEP— Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep menggelar Sosialisasi Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno Nusantara di Aula Gedung Layanan Perpustakaan, Selasa (2/8/2025).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep, Muhiddin R, dan diikuti 50 peserta yang terdiri dari pemerhati naskah kuno, masyarakat, serta para pemilik naskah kuno.

Muhiddin menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menginventarisasi, serta mendata khazanah naskah kuno termasuk kondisi fisiknya maupun pemiliknya.

Menurutnya, basis data yang kuat sangat penting sebagai langkah awal pelestarian sekaligus mendukung penelitian lebih lanjut.

Ia menegaskan bahwa selama ini banyak naskah kuno beredar di masyarakat namun belum terdata dengan baik. Pemerintah daerah pun siap mengambil alih pelestarian bila pemilik naskah menghendaki agar khazanah budaya tersebut dirawat secara resmi.

Baca Juga:  Andi Resmiyanti Lakukan Reses di Daerah Pemilihan, Serap Aspirasi Warga

Dari hasil identifikasi awal, tercatat ada 10 orang pemegang naskah dengan total 20 naskah kuno. Data tersebut akan menjadi pijakan awal bagi pemerintah dalam menyusun program pelestarian secara terarah.

Hadir sebagai narasumber, Prof Muhlis Hadrawi, Guru Besar Filologi Universitas Hasanuddin yang menekankan pentingnya inventarisasi. Ia menyebut, pelestarian naskah kuno tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah tetapi membutuhkan peran aktif masyarakat.

Prof Muhlis menambahkan bahwa Pangkep memiliki potensi besar dalam kekayaan naskah kuno, salah satunya Naskah Salemo yang berisi ajaran agama Islam. Namun, kekayaan ini belum banyak dikenal luas karena minimnya inventarisasi dan pendataan resmi.

Ia berharap melalui kegiatan ini akan lahir basis data yang lengkap sehingga menjadi langkah penting dalam menjaga warisan budaya. Dengan begitu, generasi mendatang masih dapat mengenal dan mempelajari naskah kuno sebagai khazanah bangsa.

Baca Juga:  Bone Dapatkan Dua Bus Trans Andalan Sulsel, Ini Rutenya

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menjaga warisan budaya tak ternilai ini.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan pustakawan, pemerhati budaya, pemilik naskah, hingga penggiat literasi yang sejalan dengan upaya pelestarian budaya aksara lontara.

(Mun)*

Tinggalkan Balasan