KABARTA.ID, PANGKEP— Ribuan bibit mangrove ditanam di kawasan pesisir Biring Kassi, Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep, Minggu (24/8), dalam kegiatan Mangrove Planting Day. Acara ini menjadi ajang kolaborasi lintas pihak untuk menjaga ekosistem pesisir.
Kegiatan yang diinisiasi IKA Teknik Unhas bersama PT Semen Tonasa ini turut melibatkan Pemerintah Kabupaten Pangkep, Pemerintah Kabupaten Maros, Geopark, Pemerintah Provinsi Sulsel, organisasi pecinta alam, OPD, hingga organisasi kemahasiswaan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan Ilyas yang mewakili Gubernur Sulsel, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau bersama Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, serta Direktur Utama PT Semen Tonasa.
Ilyas menegaskan pentingnya keberadaan mangrove bagi keberlanjutan ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir.
“Di Sulsel terdapat lebih dari 40 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting, mengingat 60 persen penduduk kita tinggal di wilayah pesisir,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pangkep sebagai daerah kepulauan memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelestarian mangrove. “Tanpa mangrove, ancaman abrasi besar-besaran bisa saja terjadi dalam waktu dekat,” tegasnya.
Senada, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menekankan bahwa ekosistem mangrove bukan hanya pelindung pantai dari abrasi, tetapi juga penopang kesejahteraan nelayan.
“Mangrove menciptakan ekosistem yang lengkap. Dengan adanya mangrove, nelayan akan merasakan hasil tangkapan ikan yang lebih melimpah. Hari ini sekitar 20 ribu mangrove kita tanam, manfaatnya akan besar bagi masyarakat pesisir,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Tonasa menegaskan bahwa program penanaman mangrove bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk investasi jangka panjang.
“Selama beberapa tahun terakhir, Tonasa telah menanam puluhan ribu pohon mangrove. Bersama Pemerintah Desa Bulu Cindea, kami juga telah meluncurkan wisata mangrove. Untuk keberlanjutan, dibentuk komunitas Sahabat Mangrove binaan CSR Tonasa yang bertugas merawat pascatanam,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif semua pihak untuk menjaga pesisir demi ekosistem yang berkelanjutan serta kesejahteraan masyarakat.
(Ju)*