KABARTA.ID, BONE— Pemerintah Kabupaten Bone bersama ICRAF Indonesia resmi meluncurkan bahan ajar Muatan Lokal (Mulok) Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim bagi siswa SD dan SMP, sebagai langkah konkret menghadapi tantangan perubahan iklim melalui pendidikan.
Peluncuran yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Bone ini dihadiri Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M., Koordinator ICRAF Sulsel Syahrir, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Kanada, Kementerian Pendidikan, dan jajaran OPD terkait.
Wakil Bupati Bone menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan ICRAF dalam merancang kurikulum ini. Ia berharap kurikulum tersebut mampu menumbuhkan kecintaan siswa terhadap pertanian sejak dini.
“Kita bangga, Bone menjadi satu-satunya daerah yang mendapat dukungan penyusunan muatan lokal ini. Semoga ini bisa mencetak generasi pelestari pangan lokal,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bone, Drs. Andi Fajaruddin, M.M., menjelaskan, bahan ajar ini ditujukan untuk siswa SD kelas V–VI dan SMP kelas VII–IX. Kurikulum dikembangkan bersama ICRAF melalui program Land4Lives yang didukung Pemerintah Kanada sejak Februari 2024.
Muatan lokal ini memuat pembelajaran tentang keberagaman pangan lokal, cara budidaya dan pengolahannya, serta pemahaman dampak perubahan iklim terhadap sistem pangan. Uji coba di 31 sekolah pada November 2024 menunjukkan hasil positif, termasuk meningkatnya kesadaran siswa terhadap gizi dan pemanfaatan pangan lokal.
Research Delivery Team Coordinator ICRAF Indonesia, Arizka Mufida, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
“Pengetahuan lokal yang selama ini hanya diwariskan secara lisan kini terdokumentasi dan masuk dalam sistem pendidikan formal,” jelasnya.
Peluncuran ini diharapkan menjadi langkah awal menuju regulasi resmi agar kurikulum mulok pangan lokal bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kabupaten Bone.(AJ)*.
