KABARTA.ID, SINJAI—Tim pemenangan Bupati-Wakil Sinjai terpilih kembali meledak saat menyampaikan terkait ‘ketua kelas’ yang menunjuk ‘colo’ proyek pemerintah Kabupaten Sinjai tahun anggaran 2025.
Dikatakannya,setelah kembali diberlakukan sistem ‘ketua kelas’ (pengatur) proyek pembangunan pemerintah Sinjai akan berdampak negatif kepada roda pemerintahan Ramah akronim Bupati-Wakil Sinjai (Ratnawati-Mahyanto) .
“Kehancuran harmonisasi pemerintah akan menyeruak, lantaran ‘ketua kelas’
kembali di berlakukan, ironinya ketua kelas juga menunjuk calo proyek,”ujar
sumber yang mengetahui dan
meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas informasi.
Dijelaskannya, oknum kader sayap partai penguasa Sinjai diduga menjadi ‘Calo’ Proyek disejumlah dinas lingkungan pemerintah kabupaten Sinjai.
‘calo’ proyek tersebut mempunyai jam terbang (berpengalaman) dalam mengatur proyek di Disdik Sinjai pada tahun 2024.
Dalam menjalankan misinya selaku ‘calo’ proyek, petinggi sayap partai yang di nahkodai Presiden Republik Indonesia itu diduga kuat memberdayakan oknum aparat penegak hukum (APH) dan Oknum Wartawan sebagai benteng pertahanan.
“Petinggi sayap partai ini didapuk laiknya calo, karena mempunyai ‘jam terbang’. Dan tahun ini (2025) kembali dipercayakan oleh oknum anggota DPRD Propinsi yang menguasai (ketua kelas) sejumlah proyek di Dinas kesehatan dan Pendidikan,” jelasnya.
“Untuk memperlancar pekerjaannya, sang maestro calo proyek ini pernah diduga memasang oknum APH dan oknum Wartawan sebagai benteng,” ketusnya,melalui seluler, Rabu (25/6/2025).
Sebelumnya,Oknum anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menguasai sejumlah proyek di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai.
Seorang warga Sinjai yang mengaku menjadi tim pemenangan Ratna-Mahyanto ( RAMAH ) pada pilkada lalu, juga meyakini bahwa anggota DPRD tersebut juga berkolaborasi dengan oknum anggota Polda Sulsel dalam pengerjaan proyek di RSUD dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sinjai, lalu memercayakan kepada petinggi sayap partai Gerindra selaku kaki tangan dalam pengerjaan proyek tersebut.
“Kepemimpinan ‘ RAMAH ‘ ini tidak jauh beda dengan pemerintahan SEHATI (Seto-Kartini) kemarin, kenapa saya bilang begitu? karena ada lagi di tunjuk sebagai ‘ Ketua Kelas ‘ (pengatur proyek), yang ditunjuk sebagai ketua kelas ini adalah oknum anggota DPRD Provinsi, parahnya, oknum anggota DPRD provinsi dari PPP ini berkolaborasi dengan oknum anggota Polda Sulsel serta petinggi sayap partai Gerindra yang dijadikan kacung di proyek RSUD maupun Disdik Sinjai, “ujarnya beberapa waktu lalu. (Bgs)