KABARTA.ID, BONE — Komandan Kodim(Dandim) 1407/Bone, Letkol Inf. Laode Muhammad Idrus terus membuat gebrakan.
Dandim 1407 Bone yang baru kurang lebih sebulan menjabat menginstruksikan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah tugasnya untuk turun langsung ke sekolah-sekolah menjadi Inspektur Upacara (Irup).
Babinsa Irup untuk mengenali teritorial dengan bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) untuk mengenal wilayah (teotorial)”.
Ini merujuk pada kegiatan di mana seorang Babinsa menjadi pemimpin dalam suatu upacara, dalam hal ini upacara bendera, untuk memahami dan mengidentifikasi wilayah tugasnya.
Babinsa memiliki peran penting dalam menjaga keamanan, mendukung pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Sebagai Irup, mereka tidak hanya memimpin upacara, tetapi juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan wawasan kebangsaan, menanamkan nilai-nilai Pancasila, dan melatih kedisiplinan siswa sejak dini.
Letkol Inf La Ode Muhammad Idrus menanamai program ini “Tentara Masuk Sekolah”, sebuah langkah strategis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan cinta tanah air sejak dini.
“Tentara Masuk Sekolah. Saya perintahkan mereka untuk melaksanakan menjadi Irup di sekolah. Mulai minggu depan, mulai dijalankan,” kata Dandim Letkol Inf Laode Muhammad Idrus, Rabu (21/5/2025).
Instruksi ini disambut antusias oleh para Babinsa. Tak hanya menjadi petugas upacara, mereka juga akan menyampaikan pesan-pesan moral, nasionalisme, dan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Di tengah maraknya tantangan generasi muda dari lunturnya semangat kebangsaan hingga ancaman narkoba dan radikalisme—peran aktif TNI dianggap mampu memberikan sentuhan berbeda dalam dunia pendidikan.
“Program ini akan menyasar seluruh jenjang sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Kehadiran tentara di sekolah bukan untuk menakut-nakuti, melainkan memberi teladan kedisiplinan dan tanggung jawab,” ucap Laode Idrus.
Di beberapa daerah lain, program serupa terbukti membangkitkan semangat siswa, meningkatkan kedisiplinan, dan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Dandim Bone berharap, langkah ini juga menjadi wadah sinergi antara dunia militer dan dunia pendidikan di Bumi Arung Palakka.
Lebih dari sekadar simbolik, ini adalah bentuk nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat. Di tengah lapangan upacara, suara lantang “Siap, laksanakan!” dari seorang Babinsa akan menjadi awal dari semangat baru di setiap sekolah yang disambanginya.(AJ)*.