KABARTA.ID, BONE — Alat Medis Canggih Catheterization Laboratory (Cath Lab) Senilai Rp 20 Miliar yang dimiliki RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tak kunjung digunakan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bone, Andi Muh. Salam meminta RSUD Tenriawaru Bone untuk berkoordinasi berembuk dengan BPJS Kesehatan terkait penggunaan Cath Lab.
Padahal Cath Lab ini merupakan alat teknologi canggih ini memungkinkan berbagai prosedur medis canggih, termasuk cardiointervensi, neurointervensi, dan radiointervensi dengan tingkat akurasi tinggi.
Fasilitas medis lengkap di RSUD Tenriawaru Bone ini sangat bermanfaat dalam menangani kasus stroke, aneurisma otak, serta penyempitan pembuluh darah.
Penyebabnya, BPJS Kesehatan Bone tak kunjung menanggung biaya secara gratis. Padahal kata Lilo, di RSUD Wahidin Sudirohusodo penggunaan alat ini ditanggung BPJS Kesehatan.
“Ada alat yang harganya 20M lebih, sudah 4 tahun ada di RSUD kita tidak pernah beroperasi, ini merugikan masyarakat Bone tidak bisa menikmati fasilitas ini utamanya pasien penyakit jantung, stroke, saraf, kanker dan seluruh penyakit yg berhubungan dengan pembuluh darah,” kata A Muh. Salam yang akrab disapa Lilo AK, Rabu (12/3/2025).
“Komisi IV meminta Direktur RSUD Tenriawaru segera kordinasi BPJS Kesehatan agar alat ini difungsikan dan segera aktifkan pengklaimanya agar masyarakat Bone bisa menikmati fasilitas ini,” kata Lilo yang getol memperjuangkan kesehatan masyarakat Bone.
Dia menyebutkan mubassir alat semahal ini tidak digunakan sedangkan masyarakat sangat membutuhkan, sehingga pasien tidak lagi dirujuk ke Kota Makassar.
“Karena di Bone sudah ada alatnya dan SDM sudah kita bayar mahal dokter specialis neurologi dari Kalimantan dan sudah hampir dua tahun kita bayar dokternya ternyata alatnya tidak difungsikan,” kata Lilo AK yang baru saja menerima aspirasi warga Bone yang dirawat di RSUD Tenriawaru.
(Ju)*