KABARTA.ID, BONE— Petani di seluruh Indonesia mendapatkan angin segar dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan anggaran pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp49,9 triliun.
Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Terbatas (Ratas) atas arahan Presiden RI.
Menteri Pertanian, H. Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa kenaikan anggaran ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjawab kebutuhan petani. “Ini kabar baik untuk petani Indonesia. Insya Allah, mereka tidak perlu risau lagi. Bapak Presiden telah memenuhi kebutuhan petani, seperti tahun 2014 hingga 2018,” ungkap Mentan.
Mentan juga optimis bahwa dengan langkah ini, target swasembada pangan pada tahun 2025 akan tercapai. “Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk terus mendukung sektor pertanian demi ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Baca Juga: Warning : Bukan Hanya Bandar, Polres Bone juga Ringkus Pengguna Judi Online
Di Kabupaten Bone, langkah strategis ini mendapat sambutan positif dari Bupati Bone terpilih, H. Andi Asman Sulaiman. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bone akan bersinergi penuh dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan lancar.
“Kami akan menghadirkan pemerintahan yang melayani. Tidak ada lagi petani di Bone yang berteriak karena kekurangan pupuk subsidi. Data penerima subsidi akan terus kami perbaiki untuk memastikan bahwa pupuk yang tersedia benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Bupati Bone.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkab Bone siap melakukan intervensi kebijakan jika diperlukan untuk mengatasi berbagai kendala di lapangan. “Tujuan utama kami adalah menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya petani. Dengan pupuk yang cukup, produktivitas pertanian akan meningkat, dan kesejahteraan petani di Bone dapat terwujud,” tegasnya.
Baca Juga: Komisioner KPU Bone Serahkan 539 Pemberitahun Model C6 dan Surat Pindah Memilih Loksus Lapas Watampone
Dengan langkah besar ini, pemerintah berharap Indonesia kembali menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga daerah-daerah seperti Bone, di mana pertanian menjadi tulang punggung perekonomian.
Langkah pemerintah pusat dan daerah ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian tetap menjadi prioritas dalam pembangunan. Semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat membawa Indonesia ke era swasembada pangan yang lebih gemilang. (AJ)*.
