KABARTA ID, BONTANG — Sebanyak 880 kader posyandu utama yang dibutuhkan Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kota Bontang, dalam mengurus stunting menjadi sorotan DPRD Bontang.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Ubayya Bengawan mengatakan keseriusan Dinkes dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) memang harus ditingkatkan lagi, terutama kader posyandu yang terlibat langsung di lapangan.
“Dinkes harus lebih fokus bagaimana cara agar kader posyandu bisa naik tingkat. Masih banyak kader posyandu kualitasnya masih dibawah standar untuk mengurus stunting,”ungkap Ubayya Bengawan, Senin (28/10/2024).
Bontang masih kekurangan kader posyandu level utama sebanyak 880 orang, dengan target pembinaan setahun hanya 130 orang.
Menurut Ubayya, hal tersebut sulit terwujudkan karena banyak faktor yang menghalangi.
Mulai dari kualitas SDM, anggaran dan sarana dan prasaran.
“Kalau dipikir-pikir 880 orang kader posyandu utama, yang dibina 130 dalam setahun. Kapan bisa mencapai angka itu, sedangkan pembinaan saja memerlukan waktu yang panjang,”terangnya.
Dia juga berjanji akan menagih supaya Dinkes Bontang untuk memenuhi jumlah kader posyandu utama yang telah ditentukan.
Karena kader posyandu sebagai garda terdepan yang berurusan langsung dengan masyarakat seperti menimbang, memberikan edukasi dan mengajak bergabung, sehingga pencegahan bisa dilakukan maksimal.
“Ditunggu langkah-langkahnya karena ini penting untuk menekan angka stunting agar tidak semakin memburuk,”tukasnya.