KABARTA ID, BONTANG — Anggota Komisi I DPRD Bontang, Rusli mengatakan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, sebagai momen krusial bagi Kota Bontang untuk menghadapi perubahan besar dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dia menyuarakan pentingnya transformasi sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci untuk menjadikan Bontang tidak hanya sebagai daerah penyangga, tetapi juga sebagai pusat inovasi di era IKN.
Kata dia, dengan pemindahan IKN, Bontang akan menghadapi berbagai dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan yang membutuhkan kesiapan luar biasa. Ia melihat bahwa tema HUT RI ke-79, “Nusantara Baru, Indonesia Maju,” harus dimaknai sebagai ajakan untuk berinovasi dan beradaptasi.
“Kita harus mempersiapkan SDM yang tidak hanya siap menghadapi perubahan, tetapi juga mampu menciptakan peluang baru di tengah perubahan itu sendiri,” sebutnya.
Menurut Rusli, untuk mencapai visi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang harus berani mengambil langkah-langkah strategis yang tidak biasa. Salah satunya dengan menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong lahirnya inovasi.
Ia mengusulkan agar pendidikan di Bontang lebih berorientasi pada teknologi dan kewirausahaan, dua sektor yang dianggapnya akan menjadi penopang utama perekonomian di masa depan.
“Kita perlu mendorong generasi muda untuk berpikir kreatif dan inovatif, dengan kurikulum yang relevan dan fasilitas yang mendukung,” ucapnya.
Ia juga menekankan perlunya sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Ia berpendapat jika dunia industri di Bontang, yang dikenal dengan sektor energi dan kimia, harus berperan aktif dalam pengembangan SDM lokal. Melalui program magang, pelatihan vokasi, dan kolaborasi riset, industri bisa membantu menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
“Keterlibatan industri adalah kunci untuk memastikan bahwa apa yang dipelajari di sekolah sejalan dengan kebutuhan nyata di lapangan,” tambahnya.
Namun, Rusli tidak hanya fokus pada sektor pendidikan dan industri. Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan kapasitas kelembagaan di Kota Bontang. Menurutnya, keberhasilan pengembangan SDM juga sangat bergantung pada kualitas tata kelola pemerintahan.
“Pemerintah daerah harus mampu menjadi fasilitator yang efektif dalam mempertemukan kepentingan pendidikan, industri, dan masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut ia mengusulkan adanya lembaga khusus yang bertugas merancang dan mengawasi program-program pengembangan SDM di Bontang.
Sementara dalam konteks kesehatan, Rusli mengingatkan bahwa kesehatan masyarakat tidak boleh diabaikan dalam upaya pengembangan SDM. Kesehatan yang baik, menurutnya, adalah fondasi dari semua upaya pengembangan. Oleh karena itu, peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan harus menjadi prioritas.
“SDM yang sehat adalah SDM yang produktif dan siap berkontribusi dalam pembangunan,” tuturnya.
Ia juga melihat potensi besar dalam kolaborasi antarwilayah di Kalimantan Timur. Ia mengusulkan agar Bontang menjalin kerja sama yang lebih erat dengan daerah-daerah lain di sekitar IKN untuk berbagi sumber daya dan pengalaman dalam pengembangan SDM.
“Kita harus melihat diri kita sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar. Kolaborasi akan mempercepat proses transformasi yang kita inginkan,” tukasnya.