KABARTA ID, BONTANG – Dalam rapat bersama anggota DPRD dari Komisi II Bontang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, Provinsi Kaltim, menyampaikan sejumlah keluhnya soal fasilitas kantor dan mobil yang belum memadai.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam mengatakan BPBD sebagai OPD dengan beban pekerjaan yang berat namun sayangkan tidak mendapatkan dukungan sarana dan prasarana yang layak.
Bahkan sampai saat ini, BPBD masih menumpang satu gedung dengan Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang, dan harus berbagi parkiran dengan mahasiswa.
“Ini bagus jadi catat pemerintah bagimana mungkin sejak keberadaan BPBD belum punya gedung permanen dan tidak punya armada mobil dinas, untuk kepala dinas dan kepada bidang,”jelas Legislator Golkar saat rapat bersama dengan BPBD dan Damkar.
Meskipun BPBD bukan dari mitra Komisi II, namun pihaknya akan mendukung terkait pengadaan kantor permanen BPBD dan menyampaikan masalah ini ke pemerintah kota Bontang.
“Padahal secara kinerja BPBD cukup bagus, mereka selalu siaga dalam menghadapi bencana, padahal anggaran minim hanya Rp13 miliar tahun 2024,”ujarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usman mengharapkan dukungan dari anggota DPRD kota Bontang terkait gedung permanen ini.
Karena cukup urgen untuk menunjang kinerja para anggotanya, termasuk juga menghindari konflik dengan pihak Stitek Bontang.
“Tak hanya itu, BPBD juga kekurangan SDM, dimana saat ini hanya 51 orang untuk seluruh stafnya, sedangkan mestinya itu 106 orang. Akibatnya berimbas pada kinerja anggota,”tukasnya.