Ragam

Rumah Pangan B2SA Dilaunching di Kawerang, Dorong Peningkatan Gizi dan Kesehatan Masyarakat

164
×

Rumah Pangan B2SA Dilaunching di Kawerang, Dorong Peningkatan Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KABARTA ID, BONE – Keberadaan Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) diharapkan bisa memacu masyarakat berperilaku hidup sehat.

Dengan hadirnya B2SA secara resmi dilaunching di Desa Kawerang Kecamatan Cina Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat 28 Juni 2024 punya keunggulan tersendiri.

Disamping diresmikan Rumah Pangan B2SA oleh Penjabat Bupati Bone Drs HA Islamuddin MH ini juga digelar dirangkaikan sosialisasi beragam, bergizi, seimbang, dan aman.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone Ir H Angkasa mengungkapkan bahwa rumah pangan B2SA ini sebagai wadah dan implementasi untuk mengubah perilaku makan beragam, bergizi, seimbang dan aman dalam rangka meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, hadirnya rumah pangan ini tentu diharapkan angka stunting bisa turun.

Baca Juga:  Kecamatan Mare Rebut Emas Futsal Porkab Bone 2024

“Rumah pangan B2SA ini bisa kita turunkan atau kita hilangkan angka stunting,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan akan dicapai apabila secara masif dan konsisten terus menerus digalakkan makan B2SA ini.

Untuk perlu kolaborasi dan dukungan instansi terkait dan partisipasi masyarakat untuk sadar akan pentingnya makan sehat bagi keluarga.

Ia juga menuturkan, kehadiran Rumah Pangan B2SA guna memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka perbaikan gizi.

“Rumah Pangan B2SA ini berbasis desa dengan melibatkan peranan kelompok wanita tani,” tuturnya.

Sementara Pj Bupati Bone, Andi Islamuddin mengapresiasi program Rumah Pangan B2SA yang dihadirkan Badan Ketahanan Pangan Nasional.

“Program ini luar biasa. Karena sejalan dan seirama dengan program yang akan dicanangkan Bapak Presiden Terpilih, Prabowo Subianto yakni makan gratis,” kata Andi Islamuddin dalam sambutannya.

Baca Juga:  Bupati Buatkan Asrama Puteri Untuk KEPMA Bone Senilai Rp 1, 2 Miliar di Wajo

Lanjut Andi Islamuddin, program ini sebagai upaya menurunkan stunting bagi ibu hamil dan balita.

“Edukasi bahwa bukan tentang porsi atau banyaknya beras, tetapi yang penting adalah gizinya,” tutur Andi Islamuddin.

Senada hal itu disampaikan Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal.

Dalam sambutannya, Rinna Syawal menegaskan bahwa kenyang tidak harus makan nasi, tetapi ada kentang, sagu, ubi, jagung.

“Setiap makan harus ada sayurnya. Makan harus ada karbohidrat, protein, dengan porsi seimbang,” jelas Rinna Syawal.

Setiap makan harus gizinya lengkap. Jadi bukan makan kenyang, tetapi makan sehat.