KABARTA ID, BONTANG – Wakil Wali Kota Bontang Najirah memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Rabu (15/5/2024) pagi.
Kondisi kasus Stunting di Kota Bontang sesuai data dari hasil e-PPGBM pada tahun 2023 mencapai 19,6 persen.
Sementara prevalensi stunting tingkat kota di Kalimantan Timur Tahun 2022-2023 21 persen (SSGI) dan 27,4 persen (SKI).
Melihat data tersebut, Wawali menyebut perlu jalan pintas bagaimana kasus stunting segera turun.
“Bagaimana jika semua menjadi orang tua asuh, mungkin tidak ada lagi kasus stunting di Bontang. Satu OPD mau ambil berapa anak, kita kumpulkan juga seluruh perusahaan yang ada di Bontang,” ujarnya.
Wawali menyebut, kasus stunting ini sudah berlarut-larut. Dengan beberapa opsi, di akhir-akhir hasil surveinya justru meningkat di angka 27 persen.
“Saya minta data riil dari semua kelurahan. Saya mau data yang sebenar-benarnya,” tegasnya.
Rakor dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Bontang Dasuki, Kepala Bapperida Bontang Amiruddin, serta kepala OPD atau perwakilan OPD yang tergabung dalam Satgas Stunting