Samarinda – Bulan Januari ini, hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) memasuki musim hujan, dengan curah hujan yang semakin meningkat.
Prediksi menunjukkan bahwa intensitas hujan akan mencapai puncaknya sekitar bulan Februari, meluas hampir merata di seluruh Kaltim.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida, saat menjadi pembicara pada dialog Waspada cuaca ekstrim dalam pelaksanaan kegiatan hari besar, secara virtual, Rabu (10/9).
Dalam menghadapi dampak musim hujan, daerah pesisir perlu waspada, terutama yang berbatasan langsung dengan laut.
Terdapat potensi rob yang berbahaya, terutama saat pasang surut mencapai maksimum 2,9 meter di pesisir timur, yang dapat menimbulkan bencana.
“Balikpapan, Samarinda dan delapan Kabupaten serta kota lainnya di Kaltim diprediksi akan terus diguyur hujan,”tuturnya.
Diyan pun berharap masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui website atau aplikasi resmi.
Walaupun secara umum hujan diperkirakan terjadi malam hingga menjelang pagi hari, tidak menutup kemungkinan adanya hujan pada sore hingga siang hari. Proses penguapan yang cukup dapat menumbuhkan awan konvektif, mendukung terjadinya hujan di berbagai waktu.
Sementara wilayah maritim tetap berpotensi hujan, tinggi gelombang di sekitar perairan Kaltim diperkirakan tidak melebihi 1,25 meter, masuk dalam kategori gelombang rendah. Namun, perairan di Selat Makassar bagian tengah dan utara berpotensi mengalami gelombang hingga 2 meter.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah-langkah pengamanan, serta mengikuti perkembangan informasi cuaca yang terus diperbaharui. Semoga dengan kewaspadaan ini, dampak dari musim hujan dapat diminimalkan
