Bontang – Komisi III DPRD Bontang menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) terkait pengoperasian Gedung Uji Kir di ruang rapat II Sekretariat Dewan, Senin (13/112023).
Pada rapat tersebut, Ketua Komisi III, Amir Tosina mempertanyakan mengenai pemanfaatan gedung Uji Kir yang baru di Kelurahan Bontang Lestari.
Padahal gedung tersebut telah rampung beberapa bulan lalu namun belum difungsikan.
“Intinya, apa yang menjadi alasan masih molornya pemakaian gedung baru itu untuk Uji Kir sampai sekarang ini,”tanyanya.
Berbagai upaya telah dilakukan guna mempercepat optimalisasi Gedung baru untuk Uji Kir, salah satunya alokasi anggaran Rp200 juta untuk pemindahan alat kalibrasi hingga persiapan akreditasi.
Hal ini untuk memenuhi standar kelayakan Uji Kir yang telah ditentukan dari pihak kementerian.
“Kalibrasi ini penting supaya tidak dan kesalahan-kesalahan saat dilakukan Uji Kir terhadap kendaraan bermotor,”jelas Amir Tosina.
Olehnya itu, dia mendesak pihak Dishub segera mengoperasikan Uji Kir di Gedung baru, karena ini sudah molor setahun dari yang diperkirakan sebelumnya.
“Secara keseluruhan sebenarnya sudah tak ada masalah. Kalau bisa secepat digunakan. Memang gedung itu belum memiliki tempat parkir dan ruang tunggu. Tapi itu bisa ditunggu sambil semuanya tuntas”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang, Akhmad Suharto menjelaskan banyak kendala yang dihadapi terkait hal ini.
Menurut dia, pemasangan alat Uji Kir belum sepenuhnya rampung karena harus gunakan teknik khusus. Akan tetapi, hal ini diselesaikan dalam waktu dekat oleh pihak teknisi.
“Belum lagi, melalui tahap kalibrasi untuk pengujian ulang alat Uji Kir, begitu juga akreditasi kementerian yang membutuhkan proses panjang,”jelasnya.
Hanya saja, dia meminta jangan terlalu khawatir soal Uji Kir tersebut, meskipun sementara dalam proses peningkatan pelayanan.
Akan tetapi Uji Kir tetap berjalan di Pelabuhan Loktuan depan Masjid Terapung Bontang.
“Bahkan jika nanti Uji Kir secara permanen dibongkar di Loktuan jelang proses perpindahannya, pelayanan Uji Kir tetap dilakukan karena nantinya akan menggunakan sistem mobile di pelabuhan Loktuan,”pungkasnya.
