Layanan keliling ke desa-desa atau layanan jemput bola oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bone masih lanjut. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Palayanan Pencatatan Sipil Dinas Dukcapil Bone, Yuyum Yuhaeni.
“Layanan masih begitu (seperti biasanya) di sini, jemput bola saat ini juga masih lanjut,”ungkap Yuyum Yuhaeni saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Disdukcapil Bone, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut Yuyum mengatakan, saat ini layanan keliling atau jemput bola Dinas Dukcapil masih lanjut seperti biasanya. Hanya saja, kata dia, diikutkan pada program kegiatan isbat nikah Pengadilan Agama (PA) Watampone.
Ia menyebut alasan diikutsertakan pada program PA disamping saling mendukung program, di Dinas Dukcapil memang mengalami keterbatasan anggaran untuk berjalan sendiri.
Ke depan, pihaknya juga akan terus berupaya menghadirkan layanan yang lebih baik. Agar masyarakat lebih mudah dalam palayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Sekedar diketahui, Dinas Dukcapil Bone pada tahun 2021 lalu menggelar Pelayanan Keliling Jemput Bola Cetak di Tempat (Pake’ Jempol Cepat) gratis di Bontocani. Layanan ini, langsung cetak KK dan akta kelahiran di pelosok Bone.
Pake’ Jempol Cepat adalah pelayanan terjauh pertama sejak pergantian Kadis saat itu. Tak tanggung-tanggung, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi pun turut hadir bersama rombongan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi menyerahkan bonus kepada sebelas personel operator keliling dari Dinas Dukcapil serta menyerahkan secara simbolis KK dan akta kepada warga setempat.
Bupati dua priode itu mengapresiasi program Pake’ Jempol Cepat dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bone.
“Bagaimana tidak, dengan program ini, kita bisa langsung menyentuh desa terpencil dari kota Bone dengan prosedur yang tidak terlalu rumit masyarakat bisa langsung bawa pulang dokumen kependudukannya,”ungkapnya
Bupati juga mengapresiasi kerja dari operator Dinas Dukcapil Bone dengan bekerja di tempat yang tidak biasanya serta wadah seadanya bisa bekerja maksimal melayani masyarakat di ketinggian 1400 mdpl saat itu.*
