Festival yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Ia menyebut, festival tersebut adalah momentum untuk membangkitkan pariwisata. Terlebih menurut bupati perempuan pertama di Sulsel ini, pariwisata sudah pasti akan menggerakkan industri yang lain seperti kuliner dan tentunya UMKM.
“Suasana ini sangat berbeda dengan event pertama yang kita gelar yaitu Wonderful Rongkong. Hal ini menyusul pengumuman Presiden RI, Pak Jokowi bahwa kita tak lagi harus memakai masker di ruang terbuka,” kata Indah mengawali sambutannya.
Pariwisata lanjut Indah, harus dikemas dengan hati agar sampai ke hati. Pariwisata bicara tentang pengalaman batinia, joyfull / kesenangan. Perasaan ini penting sebab sesuatu yang tidak dibuat-dibuat.
“Perasaan datang dari kedalaman hati kita itulah mengapa pariwisata harus dikemas dengan hati supaya bisa sampai ke hati. Bukan hanya pariwisata, semua yang kita lakukan harus dilakukan dari hati karena dengan bekerja dengan hati selain kita jadi berhati-hati, insyaAllah akan sampai ke hati,” tutur Indah yang hadir bersama Sekda, Forkopimda Kabupaten Luwu Utara, Ketua Bawaslu, dan juga Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel.
Kendati digelar oleh Disporapar, Indah menegaskan bahwa tidak ada yang boleh jalan sendiri-sendiri sebab saat ini era kolaborasi.
“Saya sudah instruksikan tidak ada yang boleh berjalan sendirian. Sepi dan bisa mematikan.Oleh karena itu mari jalan beriringan, ini era kolaborasi sebab era kompetisi sudah kita lewati. Kalau maju, maju bersama. Kalau tenggelam usahakan tarik teman kita jangan ada yang tenggelam, kita berkembang bersama,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Indah juga meminta Dekranasda untuk aktif mendorong potensi UMKM dan tidak terjebak pada event tahunan.
“Kalau semua potensi bergerak saya yakin kita akan berbuat lebih banyak. Event ini hanya pengungkit, harapannya banyak manfaat yang bisa didapat. Harus dihitung berapa jumlah pengunjung, jumlah transaksi, dan dampaknya secara luas. Sehingga tidak ada keraguan menggelontorkan anggaran yang lebih besar untuk event selanjutnya di tahun ketiga. Dengan harapan setelah tiga tahun berturut-turut bisa masuk dalam agenda tahunan nasional,” terangnya.
“Terima kasih kepada semua pihak, saya berharap berita baik yang saling menginspirasi dapat disebarluaskan. Tahun ini momentum pariwisata bangkit, ekonomi bangkit. Kita pulihkan ekonomi melalui pariwisata khususnya melalui event Pesona Luwu Utara Festival Bumi La Maranginang. Jadikan daerah/ bangsa ini sebagai pusat pergerakan kita dan sesekali bertanyalah, apa yang bisa kita berikan untuk daerah. Kalau ada yang mau marah, marahlah sama saya. Jangan marah sama daerah dan bangsa ini. Salam hormat untuk semuanya khususnya untuk orang-orang terkasih,” kunci Indah.
Diketahui setelah pembukaan, berlangsung juga Lomba Tari Kreasi Pesona Budaya Tana Luwu yang juga diikuti oleh kabupaten tetangga seperti Luwu dan Palopo.
Terlihat juga di sepanjang jalur dua rujab, berdiri tenant-tenant yang diisi oleh UMKM Luwu Utara mulai dari kuliner hingga cindera mata.(*)