BONE, KABARTA.ID- Kabar terkini dari jalan yang sering difoto dan diukur oleh petugas pengerjaan jalan, tepatnya di jalan poros Desa Tea Musu, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, kini bermunculan lubang besar menganga bak empang di jalan.
Kondisi jalan yang menghubungkan sejumlah Kecamatan bahkan antar Kabupaten tersebut terpatau usai hujan mengguyur Bone termasuk wilayah Desa Tea Musu dalam beberapa hari ini.
Salah seorang pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kondisi jalan yang sering dilewatinya semakin parah dengan datangnya musim hujan. Kata dia, sebelum musim hujan kondisi jalan memang sudah memprihatinkan.
“Sudah rusak memang, tapi dengan datangnya hujan jadi mirip empang yang lubang besar,”ungkpnya, Jumat (21/1/2022).
Diberitakan sebelumnya, Puluhan Tahun Dinanti, Akhirnya Jalan di Tea Musu Bone Diaspal ‘2 Jengkal’.
Ungkapan sepanjang 2 jengkal tersebut bukanlah panjang pengerjaan jalan sebenernya, melainkan ungkapan senang sekaligus sindiran masyarakat pengguna jalan di desa itu ketika melihat pengaspalan hanya menyentuh sepanjang ratusan meter.
Pengaspalan jalan sepanjang ratusan meter tersebut sebagai bagian dari proyek pengaspalan jalan poros dari arah Pasar Koppe Kecamatan Bengo hingga dusun Todda Bonga Desa Tea Musu. Pengaspalan jalan seutuhnya merupakan proyek yang dinanti-nanti masyarakat sejak puluhan tahun silam.
Sebab kondisi sambungan jalan yang telah diaspal di desa tersebut terpantau makin memperihatinkan. Tampak kembali berkubang setelah sebelumnya sempat mendapat perbaikan dengan ditimbun dan diratakan oleh alat berat.
Warga desa Tea Musu berharap agar sepanjang jalan di desanya hingga tembusan ke poros kecamatan Amali dapat diaspal tahun 2022 ini. Pasalnya, kondisi jalan saat ini kembali berkubang lantaran musim hujan telah tiba.
Sebelumnya, pasca sering difoto dan diukur oleh petugas pengerjaan jalan, jalan poros yang berstatus jalan nasional ini mendapat perbaikan dengan ditimbun bagian jalan yang berlubang dan diratakan dengan alat berat.
Sambungan jalan yang sudah diaspal ratusan meter tersebut mengalami kerusakan parah mirip empang hingga mendapat perbaikan dan kini kembali berkubang di sejumlah titik jalan.
Jalan ini sudah puluhan tahun hanya menanti perbaikan menyeluruh. Akibatnya aspal terus mengelupas, tanah dan batu-batu berserak, serta sejumlah lubang besar menganga mirip empang yang membahayakan warga pengguna jalan.
Mirisnya, jalan poros yang sudah berkali-kali difoto, dipatok dan diukur oleh petugas jalan itu, hingga saat ini tak kunjung mendapatkan perbaikan secara menyeluruh.*