Daerah

Mobil Terjun di Ureng Bone, Sopir Meninggal Dunia 

277
×

Mobil Terjun di Ureng Bone, Sopir Meninggal Dunia 

Sebarkan artikel ini

 

KABARTA.ID, WATAMPONE—Sebuah mobil pikap yang mengangkut pakan ternak mengalami nasib nahas saat melintas di Salo Merunge, Desa Ureng,  Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone, Senin 26 Juli 2021 malam.

Mobil dengan dua orang penumpang itu keluar jalur dan terjun ke sungai Passempe diduga karena mengalami kerusakan saat melintas dijalan menanjak.

Akibatnya, dua korban tersebut terluka. Salah satunya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Menerima infomasi ini, sejumlah Tim SAR Gabungan bergerak untuk membantu melakukan evakuasi terhadap korban.

 

[

 

 

“Kami menerima informasi adanya kecelakaan tehadap mobil pengangkut pakan ayam di wilayah Bone. Tim Rescue Pos SAR Bone langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi”, terang  Djunaidi, Kepala Kantor Basarnas Sulsel.

Baca Juga:  Apresiasi Indah Putri Indriani, Menteri PPPA Sebut Perempuan Juga Bisa

Bersama beberapa unsur lain, proses evakuasi dilakukan Tim SAR Gabungan cukup krusial karena harus membawa korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia dari bawah sungai dengan kondisi tebing setinggi 30 meter ke atas.

“Proses evakuasi cukup sulit, karena Tim harus melakukan evakuasi dari bawah tebing sekitar 30 meter menggunakan tandu dengan sistem lifting diderek ke atas”, urai Djunaidi.

Evakuasi akhirnya berhasil dilakukan oleh Tim SAR Gabungan hingga dini hari. Korban yang diketahui bernama Sarin (40) merupakan sopir mobil nahas itu langsung dievakuasi ke rumah sakit Tenriwaru Bone untuk menunggu diserahkan ke pihak keluarga.

“Kita berterima kasih kepada seluruh unsur yang telah membantu sehingga proses evakuasi korban bisa berjalan lancar” tutup Djunaidi.

Baca Juga:  Pemda Lutra Terima Satu Ekor Sapi Kurban dari Bank Sulselbar Masamba

Berdasarkan kejadian ini, Kepala Kantor Basarnas Sulsel mengimbau agar masyarakat yang beraktifitas dengan kendaraan untuk selalu waspada dan selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum dipakai agar bisa meminimalisir kecelakaan di jalan.

Sementara itu, menurut kesaksian Kamaruddin (40) yang merupakan kenek menjelaskan bahwa mobil saat menanjak berusaha berpindah dari gigi 2 ke gigi 1, tapi terdengar ada suara patah sehingga mobil dengan beban muatan cukup berat mundur ke belakang. Kenek mencoba turun untuk mengganjal mobil, namun mobil sudah lebih dulu terjun ke jurang menuju dasar sungai bersama sopir yang ada di dalamnya.(RIL/AJ).