DaerahPemerintahan

Gubernur Sulsel : Bone Pioner Produsen Benih Jagung di Kawasan Timur

318
×

Gubernur Sulsel : Bone Pioner Produsen Benih Jagung di Kawasan Timur

Sebarkan artikel ini

KABARTA.ID, WATAMPONE— Gubernur Sulawesi Selatan(Sulsel) Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr. melakukan kunjungan kerja di Bumi Arung Palakka, Kabupaten Bone.

Salah satu agendanya yakni melakukan panen perdana benih jagung Hibrida Nasa – 29 di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Sulsel, Minggu (14/2/2021) siang.

Gubernur Sulsel dijemput dan didampingi Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, Sekda Bone Drs. H. Andi Islamuddin.

Sebelumnya Gubernur Sulsel dan rombongan melakukan peninjauan Bandara Arung Palakka di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, pagi tadi.

Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M menuturkan Pemerintah Daerah(Pemda) mengucapkan terima kasih atas penunjukan Kabupaten Bone sebagai lokasi penanaman bibit Hibrida.

Baca Juga:  Bupati IDP Kembali Pimpin PMI Luwu Utara

“Alhamdulillah kita patut berbangga, daerah
Unra ini dipilih menjadi lokasi penanaman bibit Hibrida,
Pemerintah daerah selalu siap support pemerintah provinsi menyiapkan lahan, saat ini kita siapakan 100 hektar, jika masih dibutuhkan kita tambah lagi,” kata Ambo Dalle.

“Dulu Unra ini dikenal berani, berani melawan penjajah, sekarang orang Unra berani berinovasi untuk menanam bibit hibrida,” kata Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan(Sulsel) Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr. menuturkan panen perdana benih jagung Hibrida Nasa – 29 merupakan ikhtiar pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan petani jagung.

“Hal ini kita mulai di Bone karena Bone merupakan penghasil jagung terbesar di Sulsel dan menjadi pioner produsen benih jagung hibrida di Sulsel bahkan di Kawasan Timur Indonesia” kata Gubernur Sulsel.

Baca Juga:  Pangdam XIV Hasanuddin Kunjungi Bone, Bupati : Berkah di Bulan Ramadan 

Kata dia, benih jagung Hibrida Nasa – 29 yang dikembangkan ini dapat menghasilkan 13 ton per hektar. Dibandingkan sebelumnya produksi rerata hanya 6 ton per hektar.

“Pengembangan benih jagung yang kita panen ini bisa sampai 4 ton per hektar, kalau kita tanam kembali benihnya bisa menghasilkan 13 ton per hektar,” kata Gubernur Sulsel.(AJ).