KABARTA ID, BONTANG — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang melalui Ketua Komisi A, Heri Keswanto mengutarakan minimnya kontribusi penanganan stunting dari PT Energi Unggul Persada (EUP) patut menjadi perhatian.
Apalagi perusahan yang bergerak pengelolaan kepala sawit tersebut tidak hadir dalam rapat bersama dengan DPRD saat membahas persoalan stunting, di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Bontang, Kaltim Selasa (5/11/2024).
“Sangat disayangkan PT EUP tidak hadiri disini, padahal PT Badak LNG dan PT Indominco Mandiri (IMM) sudah ada bersama kita disini. Ini bukti tidak keseriusan membantu mengatasi masalah stunting,”jelas Heri Keswanto.
Dia mengatakan perusahaan harusnya terlibat dalam setiap agenda-agenda yang membahas isu sosial yang terkait kesehatan masyarakat sebagai bukti bahwa mereka berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah.
“Partisipasi semua pihak termasuk perusahaan itu sangat penting, karena stunting kini menjadi masalah serius yang berdampak terhadap kehidupan bermasyarakat,”terangnya.
Saat ini, kendala utama yang dialami pemerintah Bontang yakni kurang anggaran daerah untuk mengatasi masalah stunting, sehingga dengan peran aktif perusahaan bisa mengurangi beban daerah untuk menghadapi masalah kesehatan masyarakat ini.
“Tantangan masalah kesehatan memang perlu menjadi perhatian setiap stakeholder mengingat Bontang masuk dalam titik rendah dengan meningkatnya angka stunting dalam beberapa bulan terakhir ini,”pungkasnya.